MALANG - SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang bekerjasama dengan pihak luar negeri yakni PT Alice International College Jepang.
MALANG - SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang bekerjasama dengan pihak luar negeri yakni PT Alice International College Jepang.
Kerjasama ini untuk menampung siswa sekolah menengah kejuruan yang memang dicetak untuk siap bekerja ketika lulus.
Selain itu, Drs Arif juga melihat minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia untuk lulusan SMK.
Maka, setiap tahunnya, 30 siswa SMK 1 Muhammadiyah Kota Malang dikirimkan ke Jepang untuk kuliah dan juga bekerja.
Untuk dapat berangkat ke sana mereka harus terlebih dahulu melalui berbagai seleksi.
Salah satu seleksinya ialah tes bahasa Jepang langsung dengan direktur PT AIC.
Contohnya, Sabtu (9/9), suasana ruang tes di lantai dua SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang cukup tenang sekaligus menegangkan.
Sektiar 18 anak berkumpul, terdengar suara sahut menyahut mereka mengulang dan hafalan percakapan dalam bahasa jepang.
Dengan memakai kemeja dan berjas hitam, mereka melakukan persiapan untuk menjalani tes bahasa Jepang.
Misalnya, dari bagaimana cara berdiri dan memberikan hormat dalam budaya jepang.
"Konichiwa" salah satu siswa memimpin teman-temannya memberi hormat para tim seleksi.
Kemudian satu per satu siswa maju untuk dites kemampuan bahasa jepangnya satu per satu.
Para peserta tes tersebut merupakan siswa dan beberapa alumni SMK Muhisa yang sebelumnya sudah mengikuti Program pelatihan bahasa Jepang.
"Ini sudah disiapkan sejak siswa kelas 10. Sehingga lulusan SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang sudah mengantongi sertifikat N5. Itu artinya sudah fasih berbahasa Jepang," tutur Arif.
Selain itu selama mengikuti program mereka juga dibentuk karakter siswa agar benar-benar siap bekerja di Jepang.
Di sana mereka akan berkuliah Bahasa Jepang selama sekitar 2 tahun, kemudian berkuliah sesuai bidang yang diminati atau langsung bekerja.
Beberapa fasilitas juga mereka dapatkan gratis seperti laptop.
Sekolah dan pihak PT AIC juga membantu mereka untuk mendapat beasiswa dari pemerintah maupun perusahaan-perusahaan di sana.
"Saat ini sudah sekitar 55 alumni yang bekerja di sana," ungkap Arif.
Bahkan beberapa sudah ada yang menjadi pegawai negeri dan menetap di Negeri Sakura tersebut.
Rata-rata memiliki penghasilan Rp 30 juta ke atas belum termasuk bonus dan lainnya.
Hal tersebut tentu saja menjadi kebanggaan keluarga besar SMK Muhisa.
Dari tahun ke tahun berbagai inovasi pembelajaran dilakukan agar para siswa siap masuk dunia kerja.
Mereka tidak hanya dipersiapkan untuk perusahaan dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Salah satu caranya adalah dengan mengirimkan guru untuk melihat proses pembelajaran dan budaya kerja di Jepang.
"Sudah ada 7 guru yang kami kirim ke sana, tahun ini rencananya 9 guru lagi yang belajar di sana," kata Arif.
Dengan begitu para guru tersebut dapat memberikan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari di sana.
Arif berharap para siswa dapat mengangkat perekonomian keluarga saat lulus nanti.
Sebelum tes dimulai diadakan sosialisasi terlebih dahulu.
Acara dibuka oleh perwakilan Direktorat SMK Dirjen Vokasi bagian kerjasama luar negeri Tri Haryani.
Kemudian Perwakilan Shakai Iryo Hojin Ryounkai Group Inatsugi Masanori dan Inatsugi Mitsuko.
Ada juga perwakilan PT AIC Mr Sato dan Mrs Tita.
Pada bulan April 2024 nanti pihak Jepang akan mengadakan rekruitmen kembali dengan 15 siswa peserta dari SMK Muhammadiyah 1 Malang.
Sumber: radarmalang.jawapos.com