MALANG - Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Jatim membawa sekitar 80 Kepala SMK Pusat Keunggulan (PK) Benchmarking ke SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang populer disebut SMK Muhisa vokasi internasional bidang kerja sama luar negeri.
Kenapa? Widyaswara, tenaga pengajar untuk guru umum SMK terutama matematika, dan kepala sekolah serta pengawas SMK BBPPMPV BOE Jatim, Drs, Gunawan, M.Si, menjelaskan kegiatan ini bertajuk Benchmarking Pelatihan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Kepala Sekolah Jatim. Secara umum peserta benchmarking kepala SMK PK ini pesertanya dari Jatim dan luar Jawa Timur binaan BBPPMPV BOE yakni NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara.
Dipilihnya SMK Muhisa Malang sudah melaksanakan TEFA (Teaching Factory) bisa berbagi praktik baik dari SMK Muhisa Malang kepada para peserta benchmarking. Materi dari BBPPMPV BOE tatarannya konseptual seperti undang-undang, aturan, juknis, peraturan menteri yang terkait kebijakan baru terutama Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) khususnya SMK PK.
“Nah, benchmarking di SMK Muhisa Malang ini untuk memberikan contoh berbagi pengalaman baik bagi peserta,” tandas Gunawan.
Sementara itu, Kepsek SMK Muhisa Malang, Drs. Arif Efendi memaparkan profil TEFA Muhisa yang mempunyai keunggulan dalam bidang otomotif. Keunggulan dimaksud sebagai mitra kerja sama (MoU) lima Polres tiga diantaranya dari Malang Raya. Selain itu bengkel TEFA SMK Muhisa juga menjadi jujukan club motor gede (moge) untuk perawatan dan pemeliharaan (servis). (humas smk muhisa/don)