MALANG – Rombongan SMK Muhammadiyah 2 Brondong-Lamongan dan SMK Muhammadiyah 2 Lekok Pasuruan tiba di Malang (1/7). Sebagai tuan rumah, SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang atau dikenal SMK Pusat Keunggulan menyambut kedatangan para tamunya dengan hangat dan meriah.

Kepala SMK Muhisa, Drs. Arif Efendi, dalam sambutannya, merasa senang dengan kedatangan 35 guru (SMK Muhammadiyah 2 Brondong-Lamongan) dan 10 guru (SMK Muhammadiyah 2 Lekok-Pasuruan. Arif Efendi menyebutkan bahwa pertemuan hari ini SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang berifat Sharing and Collaboration kepada seluruh rombongan untuk menyerap ilmu yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang

Dalam paparan materi, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang lebih bercerita bagaimana perkembangan SMK Muhias sejak 8 tahun yang lalu. Tentu banyak trial dan error yang sudah dilakukan oleh SMK Muhisa untuk mendapatkan mendapat formula yang paling mantab sampai saat ini.

“Kata kuncinya untuk mengembangkan SMK, Kita harus mencoba satu hal lain daripada yang lain, silahkan bagi bapak ibu mau mencoba mengembangkan SMK-nya kearah mana,” ujar Arif setelah menunjukkan profil Teaching Factory (TEFA) SMK Muhisa.

Sebelum pemaparan materi oleh Drs. Arif Efendi, Sambutan di awali oleh Kepala SMK Muhammadiyah 2 Brondong-Lamongan dan SMK Muhammadiyah 2 Lekok-Pasuruan. Keduanya merasa bersyukur bisa bersilaturrahim ke SMK Muhisa (sebutan keren SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang) Bahkan beliau berdua merasa terkejut dikarenakan keramahan SMK Muhisa dalam menyambut rombongannya.

 “Awal datang kemari sangat terkejut, kami sempat berprasangka ketika  datang ke kota Malang yang kami pahami sangat individual dan cuek. Awal turun kendaraan langsung berubah pandangan dan prasangka tersebut karena ternyata SMK Muhisa sangat ramah sekali. Kami merasa tersanjung dan berterima kasih,” sambil mempersilahkan SMK Muhisa jika ingin berkunjung balik.

Pada kesempatan sambutan tersebut beliau berdua berangan-angan jika seluruh lembaga pendidikan atau SMK seluruh Indonesia dikelola dengan baik seperti di SMK Muhisa maka negara akan maju.

“Hari ini kosongkan cangkirnya. Kemudian bersiap mendapatkan kucuran informasi, masukan positif untuk kita terima, dan terpenting hal baiknya kita terapkan di sekolah yang kita cintai. Semoga kedepan bisa menjadi maju seperti SMK Muhisa,” akhir dari sambutan beliau.

Senada dengan hal tersebut, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Lekok Pasuruan, Achmad Suprayitno, S.Pd., berterima kasih atas sambutan dan waktu yang sudah diluangkan SMK Muhisa. Achmad berharap bisa mengembangkan SMK Muhammadiyah 2 Lekok Pasuruan terutama dalam hal strategi dan taktik PPDB dan mempelajari bagaimana perihal kerja sama kuliah-kerja magang Jepang yang menjadi salah satu andalan SMK Muhisa.

“Harus bisa maju dan harus banyak sharing kerja. Kita tidak hanya untuk kagum tetapi menyerap ilmunya.” Ucap Achmad Suprayitno, S.Pd

Kegiatan dilanjutkan dengan berkeliling menuju Laboratorium dan bengkel TEFA SMK Muhisa. Disana Arif dibantu teknisi dan beberapa murid SMK Muhisa menunjukkan beberapa motor gede (moge) dan patwal yang sedang diservis. Rombongan tamu juga merasa kagum dengan perkembangan TEFA SMK Muhisa. (Tim)

Pagi yang cerah ini SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang yang beken dengan sebutan SMK Muhisa, SMK Pusat Keunggulan Bidang Kerjasama Luar Negeri Vokasi Internasional, melaksanakan Sholat Idul Adha di lapangan basket dengan diikuti ratusan siswa-siswi.

Drs. Arif Efendi selaku Kepala Sekolah mengemukakan, kepada seluruh civitas akademika SMK Muhisa bahwa “momentum Idul Adha jadikanlah sebagai momentum untuk mendongkrak kepedulian sosial kepada masyarakat luas”. Secara nyata hal ini dibuktikan dengan rangkaian kegiatan di SMK Muhisa yang dimulai dari pelaksanaan Sholat Idul Adha dengan Imam dan Khotib Ust. Sukma Jaya, S.Ag (salah satu putra alm. KH. Abdullah Hasyim, tokoh Muhammadiyah Malang Raya) dalam khotbahnya lebih memberikan penekanan kepada ratusan siswa dan guru untuk menjadikan momentum Idul Adha sebagai perwujudan ibadah yang penuh dengan ketauladanan Nabi Ibrahim dan Keluarganya, serta bagaimana dialog yang penuh dengan makna antara Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S.

Dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban 1 ekor sapi, SMK Muhisa berkhidmat disamping untuk menjalankan syariat juga untuk menanamkan nilai sosial kepada seluruh siswa akan makna berkurban. Siswa diajak untuk melaksanakan pelaksanaan kurban sampai dengan membagikan kepada masyarakat sekitar. (kus_DM)

Prosesi Pelepasan Siswa MTs Sunan Kalijogo 

Dewan Guru dan Pengurus Yayasan Tampak Khidmat dalam Prosesi Pelepasan Siswa

SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang Pusat Keunggulan, yang beken disebut SMK Muhisa pada sabtu 15 Juni 2024 menjadi fasilitator gelaran pelepasan siswa kelas IX MTs Sunan Kalijogo Karangbesuki Malang.

Sejak ditetapkannya SMK Muhisa sebagai SMK Pusat Keunggulan oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI (Direktorat SMK) tahun 2021, secara rutin SMK Muhisa melakukan pengimbasan atau sharing and collaboration dengan berbagai pihak dengan prinsip take and give satu sama lain.

Waka Humas SMK Muhisa, Fera Yunita, S.Kep  mengungkapkan kini SMK Muhisa semakin populer di lingkungan SMP dan MTs di wilayah di Wilayah Malang. Di bawah kepemimpinan Kepsek Drs. Arif Efendi  SMK Muhisa mempunyai beberapa program unggulan lulus dapat melanjutkan Kuliah – Bekerja di Jepang yang benar-benar sudah terbukti, serta program unggulan Fasttrack (program PKL lanjut bekerja) di tempat tersebut. Sehingga tidak sedikit lulusan SMP-MTs yang memilih SMK Muhisa sebagai  pilihan untuk melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya.

Prinsipnya SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang – SMK Muhisa terbuka bagi sekolah mana saja untuk melakukan sharing and collaboration, baik berupa ide, gagasan, sarana prasarana yang dimiliki, sebab ini sudah menjadi kewajiban kami untuk melakukan pengimbasan dan menjadikannya sebagai  mitra pendidikan, “ujar waka humas. (kus_DM)

MALANG – Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Jum’at menggelar kegiatan berkaitan pelatihan kewirausahaan. Waka kesiswaan SMK Muhisa, Alfan Aji Galih, S.Pd, mengatakan ada empat kegiatan dalam menunjang siswa pelatihan kewirausahaan.

Menurut Alfan, empat pelatihan dimaksud adalah Tata Boga Dimana siswa dilatih untuk  membuat cookies dan sushi. Kedua tata kecantikan, tujuannya agar siswa mempunyai skill khusus di bidang make up.

Berikutnya, tata kecantikan, agar siswa dengan pelatihan ini  dapat praktek merias yang nantinya bisa digunakan untuk bekal membuka jasa rias progesional.

Berikutnya adalah pelatihan barista, siswa SMK Muhisa diajarkan bagaimana membuat minuman kopi yang standart cofe. Siswa diajari bagaimana meracik kopi menjadi minuman nikmat.

Terakhir, kata Alfan, siswa SMK Muhisa saat program P5 juga dilatih menjadi seorang creator. Dimana kemampuan digital sangat menentukan untuk membuat karya sehingga bisa menghasilkan monetasi dari karya-karya yang telah dibuatnya dalam bentuk konten atau semisalnya.

“Alhamdulillah, kegiatan P5 di SMK Muhisa berlangsung sesuai dengan jadwal. Sehingga siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam beberapa bidang yang sudah dilatihkan,” ujar Alfan. (humas smk muhisa/don)

MALANG - Hari kedua (6/6) pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Muhammadiyah 1 Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggulan vokasi internasional bidang kerja sama luar negeri mengusung tema Kearifan lokal dengan berkegiatan Festival Drama Nusantara yang juga dilombakan antar kelas.

Dijelaskan Waka Kesiswaan SMK Muhisa, Alfan Aji Galih, S.Pd, mengungkapkan lomba drama nusantara ini merupakan bagian dari menumbuhkan rasa nasionalisme dan Bhinneka Tunggal Ika.  Dimana dalam poin profil pelajar Pancasila terdapat Kebhinekaan global.

Sehingga drama yang dilombakan juga menceritakan legenda suatu daerah dan kisah perjuangan para pahlawan. Harapannya dari drama Nusantara ini muncul kebinekaan global bahwa seseorang saling menghormati dalam keberagaman. Contoh berkebinekaan global itu sendiri dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal menerapkan kebinekaan global, maka perlu memiliki sikap toleransi terhadap berbagai perbedaan dalam kearifan lokal. (humas smk muhisa)      

MALANG – Siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggunlan vokasi internasional bidang kerjasama luar negeri menggelar kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diawali dengan tema Bangunlah Jiwanya Bangunlah Raganya.

Waka Kesiswaan SMK Muhisa, Alfan Aji Galih, S.Pd, mengatakan kegiatan P5 tersebut  untuk menguatkan  fisik dan jiwa siswa agar karakter yang dimiliki siswa tidak pantang menyerah serta memiliki jiwa sportif dalam meraih kesuksesan.

Nah terkait dengan hal ini, lanjut Alfan, P5 dilaksanakan dalam bentuk kegiatan lomba futsal putra dan putri. Yaitu dengan membentuk fisik prima siswa dengan olahraga futsal. Kegiatan futsal ini dilaksanakan di halaman SMK Muhisa dengan  siswa sangat antusias mengikutinya karena besarnya manfaat yang bisa didapatkan.

Sekedar diketahui, tambah Alfan bahwa SMK Muhisa memang mempunyai berbagai prestasi di bidang olahraga. Salah satunya prestasi beladiri Tapak Suci mulai tingkat local, nasional, hingga nasional. Sedangkan olahraga bela diri karate juga meraih prestasi tingkat internasional. Menariknya alumni SMK Muhisa ada juga ada yang bermain di klup sepak bola Arema di liga satu. (humas smk muhisa)    

MALANG – Sukses empat program pendidikan SMK Muhammadiyah 1 Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggulan vokasi internasional bidang kerja sama luar negeri, menjadi jujukan studi keunggulan bagi SMK Muhammadiyah 1 Ngoro Jombang.

Apa saja materi studi tersebut? Waka Humas SMK Muhisa Malang, Vera Yunita, S.Kep, mengatakan ada empat hal yang ingin di sharing dari SMK Muhisa Malang. Pertama tentang manajemen sekolah, kedua terkait pembelajaran TEFA berbasis industry, ketiga pengelolaan medsos, dan ketiga BKK (Bursa Kerja Khusus) SMK Muhisa.

Dari empat hal tersebut, kata Vera ada dua yang menarik perhatian SMK Muhammadiyah 1 Ngoro Jombang. Yakni tentang pengelolaan TEFA berbasis industri. Sebab TEFA SMK Muhisa sudah mandiri serta mempunyai kerja sama dengan sejumlah instansi TNI-Polri di Malangraya, Pasuruan, dan sekitarnya. Kerja sama ini meliputi pemeliharaan dan perawatan kendaraan operasional instansi TNI-Polri.

Sedangkan berikutnya adalah program internasionalisasi SMK Muhisa Malang melalui program kuliah dan kerja Alice Internasional College (AIC) Jepang, dan program khusus bagi yang bekerja ke Jepang. Semua ini dilaksanakan tanpa melalui LPK (Lembaga Penyalur Kerja). Bahkan  SMK Muhisa Malang sudah sukses mengirimkan 13 angkatan sejak tahun 2018 hingga sekarang.

Sekedar diketahui kata Vera saat studi banding tim dari SMK Muhammadiyah 1 Ngoro berjumlah 7 orang. Terdiri enam orang unsur pimpinan SMK Muhammadiyah 1 Ngoro (termasuk kepala sekolah), dan bersama satu unsur pimpinan Dikdasmen PNF PCM Ngoro Jombang. (humas smk muhisa/don)   

MALANG- Sesuai dengan taraf sekolahnya, Sapna Aisyah Putri Agustina siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggulan vokasi internasional bidang kerjasama luar negeri, meraih prestasi tingkat internasional.

Prestasi tersebut disampaikan Waka Kesiswaan SMK Muhisa, Alfan Aji Galih, S.Pd, membagikan kabar gembira tentang ananda Sapna Aisyah Putri Agustina, siswa kelas X jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) meraih juara dua kategori Champions KATA Word di kejuaraan Piala Raja tingkat internasional. Kejuaraan ini bertempat di GOR Among Rogo Yogjakarta.

“Alhamdulillah siswa kami mendapatkan prestasi karate di event internasional. Hal ini membuktikan bahwa siswa SMK Muhisa Malang selain kompeten akademik juga unggul bidang non akademik khususnya olahraga,” ujar Alfan.

Alfan lantas menjelaskan bahwa di SMK Muhisa setiap siswa disupport untuk selalu prestasi sesuai dengan bakat dan talenta yang dimiliki masing-masing siswa. Jadi bagi siswa SMP dan sederajat yang ingin mengembangkan bakat dan talentanya bisa memilih SMK Muhisa Malang sebagai mitra pendidikan, meraih masa depan cemerlang. (humas smk muhisa/don)     

MALANG – Namanya Anita Nadya Sari, alumni SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggulan vokasi internasional bidang kerjasama luar negeri, membawa kesuksesan sebagai angkatan pertama yang mengikuti program kuliah-kerja di Alice International College (AIC) Jepang.

Bahkan Anita menyebutkan banyak keuntungan jika berangkat kuliah atau kerja melalui SMK Muhisa sebab langsung kontrak dengan user bukan melalui LPK (Lembaga Penyalur Kerja). Sejak berangkat tahun 2018 lalu hingga sekarang Anita sudah menyelesaikan studinya di Alice International College dan saat ini bekerja sebagai perawat di panti Ohji Fukushikai, Kota Kojima, Perfektur Okayama, Jepang.    

Sebagai angkatan pertama program kuliah-kerja Jepang SMK Muhisa, Anita harus  berjuang karena saat itu belum  ada fasilitas seperti kelas Jepang di SMK Muhisa. Meski begitu berkat perjuangan dan kesabarannya akhirnya bisa lulus kuliah AIC dan sukses berkarir di Jepang sebagai perawat.

Bekerja sebagai perawat, Anita mendapatkan gaji per bulan sekitar Rp 15 juta – Rp 20 juta.  Gaji tersebut belum termasuk bonus dari pemerintah Jepang yang dicairkan setiap satu semester sekali yakni pada bulan Juni dan bulan Desember. Jika semua ditotal pendapatan yang diperolehnya dalam setahun bisa mencapai Rp 150 juta – Rp 200 juta.  

“Alhamdulillah sekarang sudah banyak alumni SMK Muhisa  yang mengikuti program kuliah-kerja di Jepang. Semoga bisa menjadi contoh kesuksesan bagi adik-adik kelas yang lain,” pungkas Alumni SMK Muhisa jurusan Asisten Keperawatan ini. (humas smk muhisa/don) 

MALANG – SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang populer disebut SMK Muhisa sekolah pusat keunggulan vokasi internasional bidang kerja sama luar negeri, khusus program kuliah-kerja Alice Internasional College (AIC) Jepang mengalami kenaikan signifikan jumlah peserta.

Hal ini tampak dari dibukanya dua kelas Jepang di SMK Muhisa. Satu kelas khusus untuk peserta (siswa) program kerja ke Jepang, sedangkan satu kelas berikutnya untuk program kuliah-kerja AIC.

“Kalau saya khusus mengajar bagi peserta kerja ke Jepang. Sehingga materinya juga menyesuaikan dengan kebutuhan kerja,” ujar guru kelas Jepang SMK Muhisa, Dian Novitasari, S.Pd.

Menurut Dian jumlah siswa kelas Jepang yang khusus kerja sekitar 14 orang. Mereka menerima materi diantaranya huruf kanji, percakapan dalam Bahasa Jepang, serta materi komunikasi dalam dunia kerja. Materi ini diterima setiap hari oleh siswa yang mengikuti program kerja ke Jepang.

Bagaimana dengan kelas Jepang program kuliah-kerja? Guru kelas Jepang program kuliah-kerja AIC Jepang, Lelita Septi Pratiwi, SS, menjelaskan untuk kelasnya tidak jauh berbeda materi dengan kelas Jepang khusus program kerja. Tentunya tentang bahasa, menulis, membaca, huruf kanji, serta mengenal tradisi dan budaya Jepang. Selain itu siswa yang mengikuti kelas Jepang program kuliah-kerja jumlahnya lebih banyak.

Sekedar diketahui, SMK Muhisa bersama Alice Internasional College melaksanakan program kerja serta program kuliah-kerja di Jepang. Kerja sama ini berlangsung sejak tahun 2018 (angkatan pertama) hingga saat ini 2024 (angkatan 13). Setiap tahun SMK Muhisa mengirimkan dua kali alumninya untuk dua program tersebut ke Jepang. Bahkan setiap tahun jumlah peminatnya terus bertambah hingga lintas kota dan lintas provinsi. (humas smk muhisa/don)